Akhirnya aku udah bisa menjawab, kalau ortu nanya "bagi hasil tapi kok ga pernah rugi?"
Pertanyaan itu suka dilontarkan bapak kalau liat aku lagi megang buku tabungan yang sengaja nabungnya di bank syariah. Waduh... klo dulu bingung jawabnya. Bisa jawab tapi alasannya masih lemah. 'Ga meyakinkan jawabannya... Wah, malu juga nih.
Tapi sekarang berbeda. Kalau pertanyaan yang sama muncul, akhirnya dengan sangat yakin aku bisa menjawab:
"begini pa ceritanya...
Kalau konsep bagi hasil pasti hampir semua orang sudah tahu. Gampangnya, uang tabungan kita diinvestasikan lagi oleh bank. Salah satunya disalurkan sebagai pinjaman untuk modal usaha. Nantinya keuntungan usaha tersebut akan dibagikan antara pengusaha (yang menjalankan usaha), bank (sebagai penyalur), dan kita yang menabung. Hitungannya? wah belum tahu nih caranya. Ya pokoknya begitulah, sesuai perjanjian yang uda disepakati semua pihak..
Masalahnya sekarang, 'ya kalo untung. lah kalo rugi?' Udah konsekuensinya. Untung dibagi-bagi, ya rugi juga dibagi-bagi.
Masalah lainnya, 'trus kok nilai bagi hasilnya positif terus? nilainya juga kayanya sama aja? apa bedanya ama bunga bank di bank konvensional?'
Jawaban logikanya, yang sederhana, (yang sangat bodohnya aku baru sadar), ya karena uang yang dipinjamkan, diberikan kepada usaha yang diperkirakan akan memberikan keuntungan. Kalau dari awal diperkirakan akan rugi, atau ga layak, atau resikonya terlalu besar, ya ga bakalan dikasih pinjaman. Itu kenapa nilai bagi hasil di buku tabungan positif terus."
Taapiiii.... ini kan cuma jawaban pribadi yang aku bisa dapat. Mungkin ada yang salah. Maklum, ga begitu tau soal perbankan. jadi anggap aja jawaban dari orang awam...
Selasa, 27 Januari 2009
Bagi Hasil tapi Kok 'ga pernah Rugi?
---***---
Label: Islamic Economics, Opini
Diposting oleh Muhamad Robbyal W. di 20.51
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar