Waktu membaca tulisannya, ga tau apa yang dipikirkan penulisnya. Apakah bagi dia ekonom adalah orang yang mampu membuat segala sesuatu terlihat seolah-olah adalah "benar"?
kurang lebih begini ceritanya:
Suatu ketika, ada tiga orang sedang menunggu untuk diwawancara suatu pekerjaan. Orang pertama, yang merupakan ahli matematika, dipanggil.
Si pewawancara bertanya "2 + 2 sama dengan berapa?" Si ahli matematika dengan yakin menjawab " 4 !!" "Anda yakin?" balas si pewawancara. Dengan sedikit bingung, si ahli matematika mengangguk pelan " ya, saya yakin."
Si pewawancara memanggil orang kedua, yang merupakan seorang akuntan, dan menanyakan pertanyaan yang sama. Si akuntan diam sejenak, berpikir, lalu menjawab "Sekitar 4. Mungkin ada penyusutan sedikit. Tapi, ya sekitar 4."
Si pewawancara lalu memanggil orang terakhir, seorang ekonom, dan masih menanyakan pertanyaan yang sama "2 + 2 sama dengan berapa?" Dengan sigap, si ekonom lalu berdiri, menutup dan mengunci pintu, menutup tirai jendela, lalu kembali duduk sambil mendekatkan diri kepada si pewawancara.
Sambil berbisik si ekonom menjawab "bapak mau hasilnya sama dengan berapa?"
(hint: humor ini mungkin dimaksudkan untuk mengejek ekonom yang pandai dan terbiasa memanipulasi data. Sehingga dengan menggunakan berbagai macam model, asumsi-asumsi, dan teknik analisis, bahkan bisa dibuktikan bahwa 2 + 2 sama dengan 0....)
Selasa, 25 November 2008
Wawancara Pekerjaan
Label: Intermezzo
Diposting oleh Muhamad Robbyal W. di 18.36
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar