2.1 Permasalahan Anggaran Terbatas
Setiap orang memiliki keinginan untuk memenuhi kepuasannya dengan cara membeli barang dan jasa. Tetapi keinginan untuk membeli harus disesuaikan dengan pendapatan yang dimilikinya. Dengan jumlah pendapatan tertentu, setiap orang memiliki anggaran yang terbatas untuk konsumsi. Anggaran yang terbatas itu akan menyebabkan seseorang harus menentukan pilihan, barang atau jasa mana yang akan dibeli. Dengan memilih untuk membeli satu barang atau jasa berarti harus merelakan untuk tidak membeli barang atau jasa lainnya. Dengan hambatan seperti itu, konsumen akan berusaha memilih untuk membeli barang dan jasa yang bisa memaksimalkan kepuasan mereka.
Bagaimana konsumen memilih satu barang dan bukannya barang lainnya, selain dari manfaatnya, juga dari biaya kesempatan (opportunity cost) masing-masing barang dan jasa. Biaya kesempatan adalah keuntungan yang hilang karena seseorang tidak memilih pilihan terbaik kedua. Atau, Pyndick mengartikan biaya kesempatan sebagai “… opportunities that are forgone when a firm’s resources are not put to their highest-value use.” Misalkan seseorang dengan uang yang dimilikinya memiliki dua pilihan, apakah membeli langsung apel di pasar (pilihan 1) atau membeli bibit pohon apel dan alat-alat kebutuhan berkebun (pilihan 2). Jika memilih membeli langsung di pasar, maka biaya kesempatannya adalah keuntungan dari hasil panen berkebun apel. Konsumen tidak bisa dengan mudah membeli barang atau jasa yang menurutnya paling memuaskan, karena berbeda jenis barang berbeda pula biaya kesempatannya (Dillingham, 1992)
Bagaimana konsumen memilih satu barang dan bukannya barang lainnya, selain dari manfaatnya, juga dari biaya kesempatan (opportunity cost) masing-masing barang dan jasa. Biaya kesempatan adalah keuntungan yang hilang karena seseorang tidak memilih pilihan terbaik kedua. Atau, Pyndick mengartikan biaya kesempatan sebagai “… opportunities that are forgone when a firm’s resources are not put to their highest-value use.” Misalkan seseorang dengan uang yang dimilikinya memiliki dua pilihan, apakah membeli langsung apel di pasar (pilihan 1) atau membeli bibit pohon apel dan alat-alat kebutuhan berkebun (pilihan 2). Jika memilih membeli langsung di pasar, maka biaya kesempatannya adalah keuntungan dari hasil panen berkebun apel. Konsumen tidak bisa dengan mudah membeli barang atau jasa yang menurutnya paling memuaskan, karena berbeda jenis barang berbeda pula biaya kesempatannya (Dillingham, 1992)
0 komentar:
Posting Komentar