Sabtu, 26 April 2008

Dari Mana Darwin Mendapatkan Teori Evolusinya? dari Malthus!

Pengaruh esai populasi Malthus sangat luas, dan bukan hanya memengaruhi ilmuwan sosial. Pendiri teori evolusi modern, Charles Darwin, berutang budi kepada Malthus dalam menyusun teori seleksi alam dan survival of the fittest. Dalam Autobiography, Charles Darwin mengekspresikan utang budinya ini:

Pada Oktober 1838, lima belas bulan sesudah aku mulai melakukan penelitian sistematik, untuk mengisi waktu aku sempatkan diri membaca buku Malthus yang berisi pandangannya tentang popu­lasi. Saat itu aku sedang bersiap mengajukan tesis perjuangan untuk hidup yang terjadi di mana-mana, yang didasarkan dari pengamatan panjang atas kebiasan hewan dan tumbuhan. Yang mengejutkan saya adalah bahwa dalam keadaan semacam ini variasi yang mampu menyesuaikan diri akan bertahan, sedangkan yang tidak akan lenyap. Hasilnya adalah terbentuknya spesies baru (Darwin).



Yang mengejutkan, Alfred Russell Wallace, yang secara terpisah menemukan teori evolusi organik, juga memuji buku Malthus. Dalam autobiografinya, My Life, Wallace membaca karya Malthus pada yang hampir sama dengan saat Darwin mendapat inspirasi: "Mungkin buku terpenting yang aku baca adalah Essay on Population karya Malthus.... Ini adalah buku pertama yang pernah kubaca yang membahas persoalan biologi filosofis, dan prinsip-prinsip utamanya selalu kuingat selamanya. Dua puluh tahun kemudian prinsip ini memberiku petunjuk yang telah lama kucari untuk menemukan agen efektif dalam evolusi spesies organik" (Wallace).

Esai Malthus mengimplikasikan sebuah proses evolusioner dalam perkembangan manusia. Di dalam Bab 18, dia mengemukakan ide bahwa Tuhan sang Pencipta membutuhkan "proses tertentu .. dan waktu tertentu" untuk menciptakan manusia (Malthus).

Sumber Bacaan: Mark Skousen, ”The Making of Modern Economics: The Lives and Ideas of the Great Thingkers”, diterjemahkan oleh Tri Wibowo Budi Santoso.

0 komentar: