Terkenal sebagai ekonom jajaran atas dengan teori kuantitas uang-nya, menjadi jutawan dengan menciptakan Rolodex (sistem kartu indeks), dan sempat dijuluki ”oracle of Wall Street” (si bijak dari Wall Street) karena status jutawannya, ternyata Irving Fisher meninggal sebagai orang bangkrut. Kesalahannya karena tidak bisa memprediksi datangnya kejatuhan finansial di sepanjang tahun 1929-1932, menjadikan semua hartanya yang di tanam di Wall Street jatuh nilainya. Meskipun di tahun-tahun berikutnya perekonomian mulai pulih, tetapi tidak dengan keuangan Fisher. Dia harus menanggung banyak utang, aset yang merosot nilainya, dan pertentangan dengan pihak pajak.
Dengan berbagai permasalahan yang datang, akhirnya pada tahun 1947 dia kalah melawan kanker yang dideritanya dan meninggal. Penulis otobiografinya menyebutkan, ”Usahanya membuat dirinya menjadi pembaru yang paling terkenal dan paling gagal. Kesalahannya dalam menilai pasar membuat dia harus kehilangan kekayaannya, usahanya, dan rumahnya... Dia gagal sebagai pengusaha, investor, penasihat kebijakan, politisi, penerbit, eugenicist, pejuang kesehatan, dan gagal sebagai dewa penolong.”
Sumber bacaan: Mark Skousen, ”The Making of Modern Economics: Te Lives and Ideas of the Great Thingkers”, diterjemahkan oleh Tri Wibowo Budi Santoso.
Sabtu, 05 April 2008
Irving Fisher Meninggal sebagai Orang yang Bangkrut.
Label: Intermezzo
Diposting oleh Muhamad Robbyal W. di 02.10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar